Han Ay Lie

Professor of Structural and Material Engineering at Diponegoro University

Cerita dari Anastasia Yesica

Hai! Sawadee ?

Nama saya Anastasia Yesica. Saya adalah alumni program studi S1 – Teknik Sipil di Universitas Diponegoro (Undip) dan S2 – Structural Engineering di Asian Institute of Technology (AIT), Thailand.

Masa-masa saya menjalani Tugas Akhir (TA) berjudul “Pengaruh Jarak dan Variasi Penempatan Multi-Inklusi Berbentuk Lingkaran Terhadap Perilaku Beton” dengan dosen pembimbing Prof. Han Ay Lie dan Bapak Rudi Yuniarto sangat menyenangkan dan menantang. Selama penelitian ini, saya dan partner TA saya, Rakhma, harus melakukan beragam persiapan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Undip dalam rangka menyelesaikan penelitian kami untuk mengetahui efek dari jarak konfigurasi inklusi pada kuat tekan beton. Dibantu oleh staff dan teman-teman dari Laboratorium Bahan dan Konstruksi, kami dapat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar dan menjadi lulusan pertama untuk angkatan Teknik Sipil 2011.

Dari kiri: Dr. Ir. Nurodji, MS., Saya, Rakhma, Prof. Han Ay Lie, Ir. Rudi Yuniarto Adi, MT.

Saya juga berkesempatan untuk mengikutsertakan penelitian TA saya di 3rd International Conference on Rehabilitation and Maintenance in Civil Engineering (ICRMCE) di Solo pada tahun 2015. Saat itu adalah pengalaman pertama saya terlibat langsung dalam pembuatan jurnal ilmiah dan memaparkannya dalam lingkup international, bekerja sama dengan Prof. Han Ay Lie, Bapak Rudi Yuniarto, dan Prof. Buntara Sthenly Gan dari Nihon University.

3rd ICRMCE 2015 – Parallel Session Photoshoot

Tidak hanya ilmu yang saya dapatkan selama belajar di bawah bimbingan prof. Han Ay Lie dan Bapak Rudi Yuniarto, namun juga semangat kuat dan kegigihan untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Prof. Han ay Lie jugalah yang memotivasi saya untuk melanjutkan studi Master di Asian Institute of Technology, hingga akhirnya saya berhasil dapatkan beasiswa disana.

Pengalaman menjalani program studi Master selama 2 tahun (2016 – 2018) di AIT sangatlah berwarna. AIT dengan reputasinya sebagai No. 1 International University selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2015-2017 menurut U-Multirank, memang bukanlah universitas pada umumnya. Dengan total mahasiswa untuk program Master’s and Doctoral degrees lebih dari 2000 orang dari 48 negara, saya belajar untuk mengenal dan menghargai banyak sudut pandang, adat, latar belakang, dan cara berpikir yang berbeda-beda dari setiap orang.

Structural Engineering – August 2016 Batch

Perkuliahan selama 1 tahun di AIT, minat saya akan struktur tahan gempa semakin meningkat, mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat resiko gempa yang tinggi. Akhirnya saya memutuskan untuk melakukan penelitian tentang passive seismic control dengan alat bernama base isolation. Dibawah bimbingan prof. Pennung Warnitchai dengan judul thesis “Seismic Base Isolation of Tall Buildings with RC Shear Walls: A Comparison between Fixed-based and isolated Buildings”, saya meneliti efektivitas dari base isolation untuk diaplikasikan pada gedung tinggi.

Dari kiri: Dr. Punchet Thammarak, Saya, Prof. Pennung Warnitchai, Dr. Naveed Anwar

Salah satu hal yang sangat saya senangi di AIT adalah lingkungan kampus yang rindang dan banyaknya fasilitas olahraga yang diberikan untuk mahasiswa yang sedang menjalani studi disini, mulai dari lapangan tennis, badminton, sepak bola, basket, squash, voli, cricket, kolam renang, dan lain-lain. Setiap semester, AIT Student Union menyelenggarakan event olahraga bernama Mini Olympic yang menawarkan banyak cabang olahraga untuk dikompetisikan. Karena sangat menyukai olahraga, saya selalu antusias untuk mengikuti event olahraga ini setiap semesternya dan berhasil mendapatkan juara di beberapa cabang olahraga yang ada.

Pemandangan di Kampus AIT

Juara 3 untuk cabang Badminton Women’s Singles

Juara 2 untuk cabang olahraga Chairball

Juara 1 untuk cabang olahraga Women’s Futsal

Di kampus AIT, saya juga mendapatkan keluarga baru bernama AIT Christian Fellowship (AITCF), a home away from home saya menyebutnya. Tidak hanya ilmu, tapi iman saya juga ikut bertumbuh dari waktu ke waktu dengan berbagai macam aktivitas menarik yang dimiliki oleh AITCF.

Christmas Celebration – December 2017

AITCF Retreat 2018

“AIT is a place where I realize that it doesn’t matter what subject you are studying here, but it is more about learning with people who have different story, and at the end of the day you will know the time that you spent with those people is more precious.”

-Anastasia Yesica-

Han Ay Lie